You are here
UNY Hadiri Seminar Internasional pada Pameran dan Konferensi Kebencanaan ADEXCO Ke-3
Primary tabs

Sebagai langkah nyata dalam mewujudkan Indonesia yang tangguh bencana dan berkelanjutan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama berbagai pihak akan menyelenggarakan Asia Disaster Management & Civil Protection Expo & Conference (ADEXCO) Ke-3 pada 11-14 September 2024 di Hall D2, Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran, Jakarta. ADEXCO kali ini mengusung tema “Advancing Sustainable Resilience” yang mencerminkan visi untuk memperkuat resiliensi dan kolaborasi dalam menghadapi ancaman bencana alam dan perubahan iklim. Dalam rangkaian ini, turut digelar Global Forum for Sustainable Resilience (GFSR) Ke-2 dan ASEAN High Level Dialogue on The 20th Commemoration of the 2004 Indian Ocean Tsunami, yang diadakan pada 11-12 September secara hybrid tanpa biaya dan diikuti dengan side events pada 13-14 September di lokasi yang sama.
Kegiatan ini dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan penting dari berbagai negara yang memiliki kepedulian dalam bidang mitigasi bencana dan perubahan iklim. Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sebagai salah satu institusi yang berperan aktif dalam penelitian mitigasi bencana juga turut serta dengan mengirimkan perwakilannya. Dr. Tien Aminatun, S.Si., M.Si., Ketua Pusat Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim UNY, hadir bersama Student Employee UNY, Khoiruna Arifah, S.Si., untuk mengikuti seminar internasional tersebut. Kehadiran mereka mencerminkan komitmen UNY dalam memperluas wawasan dan membangun jejaring global guna mendukung mitigasi bencana yang efektif dan berkelanjutan.
Para pembicara utama yang dijadwalkan hadir meliputi Marco Toscano-Rivalta dari UNDRR Regional Office Asia and Pacific yang akan membahas tata kelola risiko bencana untuk resiliensi menyeluruh; H.E. Lee Sang-Min, Menteri Dalam Negeri dan Keselamatan Republik Korea, yang berbagi pengalaman Korea dalam memperkuat peran sains dan teknologi untuk pengurangan risiko bencana; Amit Prothi dari Coalition for Disaster Resilience Infrastructure dengan topik tantangan dan peluang dalam membangun infrastruktur yang tahan bencana; Aslam Perwais dari Asian Disaster Preparedness Centre yang menekankan pendekatan berbasis masyarakat untuk memastikan tak ada yang terabaikan; Brunei Darussalam’s National Disaster Management Centre yang menyoroti pentingnya investasi kolaboratif dalam pengurangan risiko bencana dan adaptasi perubahan iklim; serta Said Faisal, mantan Wakil Kepala Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias, yang akan berbagi pelajaran penting dari dua dekade pasca-tsunami Samudra Hindia untuk strategi resiliensi masa depan.
Dengan seminar internasional ini, BNPB dan para mitra bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, memperkuat kerjasama antarnegara, serta mendorong kesadaran pentingnya upaya mitigasi bencana secara berkelanjutan. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang pertukaran ilmu pengetahuan, pengalaman, dan inovasi yang akan berkontribusi signifikan bagi ketangguhan masyarakat di wilayah Asia Pasifik dalam menghadapi bencana.
Contact Us
Copyright © 2025,