KEGIATAN DISKUSI “BELAJAR DI HILIR BERGERAK DARI HULU: AKSI PEMUDA WUJUDKAN BANTUL BERSIH SAMPAH”, GANDENG KEPALA PUSAT MITIGASI DAN PERUBAHAN IKLIM UNY SEBAGAI NARASUMBER

Bantul, 27 September 2025 – Kepala Pusat Mitigasi dan Perubahan Iklim UNY, Prof. Dr. Tien Aminatun, S.Si., M.Si., menjadi narasumber utama dalam kegiatan Diskusi & Kunjungan Lapangan diselenggarakan oleh Ruang Kolaborasi Pemuda. Kegiatan ini mengusung tema “Belajar di Hilir, Bergerak dari Hulu: Aksi Pemuda Wujudkan Bantul Bersih Sampah”, terfokus pada peran pemuda dalam upaya pengelolaan sampah mulai dari sumbernya hingga penanganannya sampai akhir. Sejalan dengan tujuan yang diharapkan dari diadakannya kegiatan ini, salah satunya untuk meningkatkan pemahaman dan partisipasi aktif pemuda terkait permasalahan sampah yang kemudian mampu merancang dan melaksanakan gerakan lingkungan khususnya di wilayah tempat tinggal masing – masing.

Melalui kegiatan ini diharapkan pemuda tidak hanya sekadar mengetahui persoalan sampah saja tetapi mengajak untuk turut berperan aktif dalam mengelola permasalahan sampah yang ada. Hal ini tentunya diarahkan pula melalui adanya sesi diskusi interaktif bersama para pemangku kepentingan. Oleh sebab itu, kegiatan diskusi ini diikuti pula dengan kunjungan lapangan untuk praktik langsung pengelolaan sampah di TPS3R Guwosari, Bantul.

Kegiatan Diskusi & Kunjungan Lapangan berlangsung mulai pukul 08.00 hingga 13.00 WIB yang dihadiri kurang lebih 50 peserta berasal dari perwakilan organisasi kepemudaan se-Kabupaten Bantul. Kegiatan ini diisi oleh 4 narasumber yang merupakan akademisi dan pemangku kebijakan. Prof. Dr. Tien Aminatun menjadi narasumber pertama yang memaparkan materi dengan judul “Sampah, Perubahan Iklim, dan Peran Pemuda”. Pada paparannya, Prof. Dr. Tien Aminatun sebagai Kepala Pusat Mitigasi dan Perubahan Iklim UNY mengajak pemuda untuk lebih peduli dengan permasalahan sampah terutama yang terjadi di wilayah Yogyakarta. Bagaimana sampah yang merupakan buangan dari kegiatan manusia berdampak nyata terhadap terjadinya perubahan iklim.

Untuk itu, Prof. Dr. Tien Aminatun mengajak para pemuda berperan aktif dalam upaya penanganan masalah sampah dengan mendorong pada inovasi pengelolaan sampah menjadi barang yang bernilai sehingga dapat dimanfaatkan lebih lanjut. Lebih dari itu disampaikan pula dalam paparannya, pengelolaan sampah dapat dilakukan melalui beberapa aspek kehidupan sehingga dalam kegiatan diskusi perlu melibatkan pemangku kepentingan meliputi pihak pemerintah, praktisi, akademisi, dan masyarakat. Beberapa aspek kehidupan yang dapat digunakan sebagai instrumen pengelolaan sampah adalah dari aspek perkembangan teknologi, keilmuan ekologi, ekonomi, pendidikan, ideologi dan agama, sosial budaya melalui kearifan lokal, hankam serta hukum/peraturan/administrasi.

Terakhir, pada penyampaiannya Prof. Dr. Tien Aminatun juga memberikan edukasi upaya pengelolaan sampah yang dapat dilakukan pemuda dengan mengacu pada  prinsip 3M yaitu mulai dari diri sendiri, mulai dari yang sederhana, dan mulai saat ini juga. Prinsip ini dapat diwujudkan melalui alur pengelolaan sampah dimulai dari pemilahan sampah sesuai jenisnya, membentuk bank sampah, pengembangan aplikasi sampah, sosialisasi pengelolaan sampah di masyarakat, dan terapkan 3R (Reduce, Reuse, Recycle).