PEMANTAUAN KUALITAS AIR SUMUR DI LINGKUNGAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA MENUNJANG KUALITAS KESEHATAN SELURUH CIVITAS AKADEMIKA DAN MASYARAKAT SEKITAR KAMPUS

Aktivitas kampus yang menghasilkan limbah cair berisiko mempengaruhi kualitas air tanah. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemantauan kualitas air tanah secara periodik setiap semester, yaitu dengan menguji kualitas air dari sumur-sumur pantau yang berada di dalam kampus maupun sumur milik warga yang berada di sekitar kampus. Pengujian ini dilakukan secara rutin oleh Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), baik untuk memantau kualitas air tanah di lingkungan kampus Sleman, kampus Gunung Kidul, maupun kampus Kulon Progo. Pelaksanaan pemantauan ini dilaksanakan secara rutin di bawah koordinasi Pusat Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim UNY. Hal ini dilakukan sebagai upaya UNY dalam memantau kualitas air sumur sebagai sumber air bersih di lingkungan kampus, demi untuk menjaga higiene sanitasi.

Kepala Pusat Mitigasi Bencana dan Perubahan Iklim Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Dr. Tien Aminatun, S.Si., M.Si., mengatakan; “Ada 8 titik sampling air tanah (air sumur) dengan sebaran yaitu di lingkungan UNY kampus Sleman 4 titik, kampus Gunung Kidul 1 titik, dan kampus Kulon Progo 3 titik, kemudian sampel air sumur tersebut diujikan ke Balai Laboratorium Kesehatan dan Kalilbrasi (BLKK) Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Laporan Hasil Uji (LHU) air sumur yang telah diperoleh UNY dari BLKK Dinas Kesehatan DIY merupakan data penting bagi UNY, dalam menentukan langkah-langkah preventif untuk mengurangi risiko pemaparan penyakit akibat dari air yang tidak bersih. Dengan demikian, UNY selalu berupaya menciptakan kondisi kampus yang lebih baik dan sehat untuk menunjang kesehatan dan kenyamanan seluruh civitas akademika di kampus. Hasil pengujian kualitas air sumur tersebut juga menjadi bukti (evidence) dalam dokumen pelaporan pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan dan Rencana Pemantauan Lingkungan (RKL-RPL) kampus pada setiap semester”.